Kepulauan Anambas, dengan 238 pulau yang tersebar di luas laut 46.664 km², menghadapi tantangan unik dalam distribusi obat dan pelayanan kefarmasian. Kondisi geografis yang terisolasi, cuaca laut yang tidak menentu, dan infrastruktur transportasi yang terbatas menjadi faktor utama yang mempengaruhi ketersediaan obat di wilayah ini.
Penelitian yang dilakukan PAFI Anambas menunjukkan bahwa waktu distribusi obat dari pusat ke pulau-pulau terluar dapat mencapai 2-3 hari perjalanan laut, tergantung kondisi cuaca. Hal ini sering kali menyebabkan kekosongan stok obat esensial di puskesmas pembantu dan pos kesehatan desa.
Untuk mengatasi tantangan ini, PAFI Anambas mengembangkan sistem distribusi obat yang adaptif, termasuk program stok darurat di setiap pulau berpenghuni dan kerjasama dengan nelayan lokal untuk transportasi darurat obat-obatan pada kondisi mendesak.